Selasa, 15 November 2011

PLC Ladder diagram


            Pemograman PLC umumnya menggunakan ladder diagram. Pemograman ini di dasari dari rangkaian relay, sehingga bentuk pemograman berupa symbol-2 kontak NO, NC, coil, bus bar vertical kanan dan kiri dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para engineer atau teknisi listrik mempelajari PLC. Jika engineer atau teknisi listrik sudah memahami konsep relay, maka akan lebih mudah mempelajari PLC. Jika belum mengerti tentang relay baca artikel saya sebelumnya tentang Basic Relay dan Relay wiring diagram.
A.Relay wiring diagram vs. PLC ladder diagram
            Perbedaan antara Relay wiring diagram dengan PLC ladder diagram dapat di lihat pada gambar berikut:
            Pemograman PLC umumnya menggunakan ladder diagram. Pemograman ini di dasari dari rangkaian relay, sehingga bentuk pemograman berupa symbol-2 kontak NO, NC, coil, bus bar vertical kanan dan kiri dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan para engineer atau teknisi listrik mempelajari PLC. Jika engineer atau teknisi listrik sudah memahami konsep relay, maka akan lebih mudah mempelajari PLC. Jika belum mengerti tentang relay baca artikel saya sebelumnya tentang Basic Relay dan Relay wiring diagram.
A.Relay wiring diagram vs. PLC ladder diagram
            Perbedaan antara Relay wiring diagram dengan PLC ladder diagram dapat di lihat pada gambar berikut:

Dalam ladder diagram peralatan input baik berupa kontak, switch, sensor dan lain-lain hanya di tulis dengan simbol NO atau NC saja. hanya saja simbol NO atau NC tersebut mempunyai alamat spesifik dari peralatan input tersebut. dimana peralatan input tersebut terhubung, begitu juga peralatan output. Dari contoh di atas, Switch kondisi normalnya NO, maka dalam pemograman PLC di atas di tulis dengan simbol NO dengan alamat X0. Begitu juga PB1, alamatnya di X1. sedangkan PB2 kondisi normalnya NC, namun dalam pemograman PLC di atas di tulis dengan simbol NO juga di alamat X2. Mengapa PB2 dalam program plc di tulis dengan NO dengan alamat X2? hal ini bertujuan agar program yang di buat cara kerjanya sama dengan rangakaian relay wiring diagram.
            Pada rangkaian relay wiring diagram PB2 di fungsikan sebagai tombol reset. maka dalam program ladder diagram juga di fungsikan yang sama dengan relay wiring diagram. Untuk Coil relay (R1) pada contoh di atas  di tulis dengan simbol M1 di program PLC. M1 di sini adalah internal relay, relay yang di maksud bukan berupa hardware, tetapi software. M1 di sini adalah internal relay yang di siapkan untuk di gunakan sebagai pengganti hardware Relay yang sesungguhnya. Sedangkan Lampu (L1) dalam program di atas di tulis dengan Y20 dalam program PLC. Artinya PLC tidak bisa langsung di hubungkan ke beban. Untuk mengaktifkan beban, PLC mengirim sinyal ke output module, lalu dari output module di lanjutkan ke beban. Dari contoh di atas Lampu di hubungkan ke Y20.

            Bagi anda yang masih awam dengan PLC, mungkin anda makin pusing dengan gambar di atas atau mungkin anda berpikiran, pakai plc malah bikin ruwet. anggapan seperti itu sangat salah, karena dengan plc anda tidak perlu merubah wiring untuk merubah sistem kerja dari rangkaian di atas. anda hanya cukup merubah program yang ada.


 Cara kerja program di atas dapat anda lihat pada table berikut:

Input
Output
Switch
PB1
PB2
Lampu
off
x
x
off
x
off
x
off
x
x
off
off
on
on
on
on
Catatan :
­      1.  Tanda X artinya kondisinya bisa on atau bisa off. 
      2. Jika PB2 itu di tekan, maka sambungan PB2 putus. kondisi ini di katakan kondisinya      off. Fungsi PB2 di atas adalah sebagai tombol reset.   
      3.Jika PB1 di tekan, lalu di lepas lagi, maka Lampu tetap menyala, karena kontak  X1 (PB1) di hold / di tahan oleh kontak M1 internal relay.

Beda Cara Kerja 

            Jika anda menginginkan cara kerjanya berbeda dengan sebelumnya maka anda cukup merubah programnya saja. misalkan anda menginginkan cara kerja seperti ini. 
Input
Output
Switch
PB1
PB2
Lampu
x
x
off
off
x
off
x
off
off
on
on
on
on
on
on
off
            Dengan cara kerja di atas, maka program ladder diagramnya berubah menjadi seperti berikut ini.

            Coba anda bandingkan dengan program sebelumnya, perbedaannya hanya di kontak X0 saja. gampang bukan. Saya pikir Penjelasan mengenai hal ini terlalu luas dan melebar. hal ini saya lakukan hanya untuk menunjukkan bahwa pemograman plc itu mirip dengan rangkaian relay wiring diagram. Dengan plc anda tidak perlu merubah wiring cukup hanya dengan merubah program ladder diagarm saja. 


Key Point / Point Penting 

Contoh di atas jangan anda ambil pusing, tinggalkan saja, tidak usah di pikirkan. anda perhatikan gambar berikut.

Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
  1. Busbar vertikal yang ada di sebelah kiri adalah busbar daya yang berfungsi sebagai arah sinyal. artinya aliran sinyal mengalir dari kiri ke kanan
  2. Simbol X0 di atas adalah simbol NO dari sebuah device plc. untuk device plc yang berupa kontak NO atau NC itu bisa berasal dari peralatan input yang terhubung pada input module PLC, bisa juga kontak dari device internal relay M atau dari device yang lain, seperti device Y, T,C dan lain sebagainya.
  3. Di bawah simbol kontak NO pada alamat X0 terdapat tulisan "switch", ini adalah komentar yang di tulis oleh designer untuk memudahkan memonitor program yang sudah di buat.
  4. Garis lurus horizontal yang di akhiri dengan garis titik-titik, maksudnya adalah garis instruksi yang bisa di pakai untuk mengembangkan program yang di buat.


            Selanjutnya anda perhatikan gambar potongan selanjutnya dari gambar ladder diagram pada gambar berikut ini.

            Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
  1. Simbol M0 di atas adalah device yang di gunakan sebagai output / coil. 
  2. Tulisan master on pada device M0 di atas adalah komentar yang di tulis oleh designer yang menyatakan fungsi dari device tersebut.
  3. Busbar vertical sebelah kanan merupakan busbar daya yang sinyalnya sudah standby. artinya jika sinyal dari busbar vertikal sebelah kiri sudah sampai pada terminal paling kiri dari device output / coil, maka device tersebut akan aktif / bekerja. Jika device tersebut berupa coil dari internal relay M, maka kontak-2 internal relay M akan bekerja.
Dalam ladder diagram peralatan input baik berupa kontak, switch, sensor dan lain-lain hanya di tulis dengan simbol NO atau NC saja. hanya saja simbol NO atau NC tersebut mempunyai alamat spesifik dari peralatan input tersebut. dimana peralatan input tersebut terhubung, begitu juga peralatan output. Dari contoh di atas, Switch kondisi normalnya NO, maka dalam pemograman PLC di atas di tulis dengan simbol NO dengan alamat X0. Begitu juga PB1, alamatnya di X1. sedangkan PB2 kondisi normalnya NC, namun dalam pemograman PLC di atas di tulis dengan simbol NO juga di alamat X2. Mengapa PB2 dalam program plc di tulis dengan NO dengan alamat X2? hal ini bertujuan agar program yang di buat cara kerjanya sama dengan rangakaian relay wiring diagram.
            Pada rangkaian relay wiring diagram PB2 di fungsikan sebagai tombol reset. maka dalam program ladder diagram juga di fungsikan yang sama dengan relay wiring diagram. Untuk Coil relay (R1) pada contoh di atas  di tulis dengan simbol M1 di program PLC. M1 di sini adalah internal relay, relay yang di maksud bukan berupa hardware, tetapi software. M1 di sini adalah internal relay yang di siapkan untuk di gunakan sebagai pengganti hardware Relay yang sesungguhnya. Sedangkan Lampu (L1) dalam program di atas di tulis dengan Y20 dalam program PLC. Artinya PLC tidak bisa langsung di hubungkan ke beban. Untuk mengaktifkan beban, PLC mengirim sinyal ke output module, lalu dari output module di lanjutkan ke beban. Dari contoh di atas Lampu di hubungkan ke Y20.

            Bagi anda yang masih awam dengan PLC, mungkin anda makin pusing dengan gambar di atas atau mungkin anda berpikiran, pakai plc malah bikin ruwet. anggapan seperti itu sangat salah, karena dengan plc anda tidak perlu merubah wiring untuk merubah sistem kerja dari rangkaian di atas. anda hanya cukup merubah program yang ada.


 Cara kerja program di atas dapat anda lihat pada table berikut:

Input
Output
Switch
PB1
PB2
Lampu
off
x
x
off
x
off
x
off
x
x
off
off
on
on
on
on
Catatan :
­      1.  Tanda X artinya kondisinya bisa on atau bisa off. 
      2. Jika PB2 itu di tekan, maka sambungan PB2 putus. kondisi ini di katakan kondisinya      off. Fungsi PB2 di atas adalah sebagai tombol reset.   
      3.Jika PB1 di tekan, lalu di lepas lagi, maka Lampu tetap menyala, karena kontak  X1 (PB1) di hold / di tahan oleh kontak M1 internal relay.

Beda Cara Kerja 

            Jika anda menginginkan cara kerjanya berbeda dengan sebelumnya maka anda cukup merubah programnya saja. misalkan anda menginginkan cara kerja seperti ini. 
Input
Output
Switch
PB1
PB2
Lampu
x
x
off
off
x
off
x
off
off
on
on
on
on
on
on
off
            Dengan cara kerja di atas, maka program ladder diagramnya berubah menjadi seperti berikut ini.

            Coba anda bandingkan dengan program sebelumnya, perbedaannya hanya di kontak X0 saja. gampang bukan. Saya pikir Penjelasan mengenai hal ini terlalu luas dan melebar. hal ini saya lakukan hanya untuk menunjukkan bahwa pemograman plc itu mirip dengan rangkaian relay wiring diagram. Dengan plc anda tidak perlu merubah wiring cukup hanya dengan merubah program ladder diagarm saja. 


Key Point / Point Penting 

Contoh di atas jangan anda ambil pusing, tinggalkan saja, tidak usah di pikirkan. anda perhatikan gambar berikut.

Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
  1. Busbar vertikal yang ada di sebelah kiri adalah busbar daya yang berfungsi sebagai arah sinyal. artinya aliran sinyal mengalir dari kiri ke kanan
  2. Simbol X0 di atas adalah simbol NO dari sebuah device plc. untuk device plc yang berupa kontak NO atau NC itu bisa berasal dari peralatan input yang terhubung pada input module PLC, bisa juga kontak dari device internal relay M atau dari device yang lain, seperti device Y, T,C dan lain sebagainya.
  3. Di bawah simbol kontak NO pada alamat X0 terdapat tulisan "switch", ini adalah komentar yang di tulis oleh designer untuk memudahkan memonitor program yang sudah di buat.
  4. Garis lurus horizontal yang di akhiri dengan garis titik-titik, maksudnya adalah garis instruksi yang bisa di pakai untuk mengembangkan program yang di buat.


            Selanjutnya anda perhatikan gambar potongan selanjutnya dari gambar ladder diagram pada gambar berikut ini.

            Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut:
  1. Simbol M0 di atas adalah device yang di gunakan sebagai output / coil. 
  2. Tulisan master on pada device M0 di atas adalah komentar yang di tulis oleh designer yang menyatakan fungsi dari device tersebut.
  3. Busbar vertical sebelah kanan merupakan busbar daya yang sinyalnya sudah standby. artinya jika sinyal dari busbar vertikal sebelah kiri sudah sampai pada terminal paling kiri dari device output / coil, maka device tersebut akan aktif / bekerja. Jika device tersebut berupa coil dari internal relay M, maka kontak-2 internal relay M akan bekerja.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

bang gambarnya gk mau kluar?

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review